Semua brand besar memulai dari kecil, ini saatnya Anda memulai. Siapkanlah strategi yang baik dan bangunlah identitas dari brand Anda untuk bersaing di pasar yang kompetitif.
Strategi branding dimaknai sebagai sebuah usaha untuk mengenalkan nilai-nilai bisnis kepada konsumen. Hal ini ditelurkan dalam beberapa aspek, layaknya nama, logo, merk, tagline, slogan, hingga ke penggunaan warna-warna khusus. Intinya, strategi branding berusaha untuk menyampaikan kekhasan yang dimiliki oleh sebuah bisnis kepada target pasarnya.
Dalam mencapai tujuan ini, masing-masing pelakon bisnis tentu saja memiliki formulanya sendiri. Lantas, bagaimana caranya untuk bisa mengetahui sebuah strategi branding telah diformulasi dengan baik atau tidak? Berikut pemaparannya.
Contoh Strategi Branding yang Baik
Hondamu merk apa? Pertanyaan ini merupakan salah satu contoh strategi branding yang sukses. Kita kerap mendengar masyarakat Indonesia menganggap Honda sebagai sebutan untuk sepeda motor, padahal sejatinya iya adalah sebuah brand. Nah, sebenarnya apa ya tolak ukur strategi branding yang baik?
1. Logo yang memorable
Menyebut salah satu brand sport dunia, Nike, pasti sudah tak asing lagi di telinga Anda. Nike merupakan salah satu market leader, yang pamornya lumrah diketahui oleh masyarakat dunia. Salah satu hal yang khas dari brand ini adalah logonya yang terlihat seperti sebuah tanda centang.
Hebatnya, logo ini ternyata begitu mudah diingat dan melekat dengan merk. Anda bisa mengenali produk Nike hanya dengan melihat logonya saja, tanpa harus membaca tulisan merknya dengan lengkap. Bahkan logo Nike ini kemudian kerap dipelesetkan oleh produk-produk KW dan tiruan. Kendati demikian, dari pelesetan tersebutpun Anda sudah bisa mengetahui brand apa yang ditiru.
Belajar dari Nike, buatlah strategi branding dengan menciptakan logo yang unik, simpel namun mudah untuk dikenali.
2. Sisipkan nilai dalam produk
Pelajaran kedua datang dari contoh strategi branding yang dimiliki oleh Hermes. Brand ini memiliki strategi yang bagus, dengan menyisipkan nilai eksklusif di dalam tiap produknya. Hingga sekarang, Hermes bukan hanya dilihat sebagai seonggok tas, melainkan mencerminkan banyak hal.
Mulai dari status ekonomi penggunanya, gengsinya, kisaran harganya yang di atas rata-rata, dan kualitas bahannya yang berskala internasional. Contoh strategi branding Hermes ini mencerminkan pola branding yang baik, sehingga mampu memunculkan keunikan produk di pasaran.
Terbukti, bagaimanapun bentuknya, selama memiliki merk Hermes orang-orang pasti secara spontan berpikir tentang eksklusifitas dan betapa high class-nya produk tersebut.
3. Jadilah inovatif
Selain Honda, di Indonesia juga terdapat produk lain yang memiliki strategi branding yang kuat, yaitu Softex. Hingga sekarang masih banyak ditemui masyarakat yang menggunakan merk Softex sebagai pengganti kata pembalut.
Misalnya saja ingin membeli softex merk Charm, atau meninginkan softex merk Laurier. Padahal keduanya adalah brand kompetitor. Namun karena Softex memiliki branding yang baik, merknya terus terngiang dan dijadikan sebagai sebutan umum untuk beragam produk.
Pelajaran branding yang bisa ditangkap dari Softex adalah, menjadi pencetus produk yang pertama akan memberikan Anda keuntungan massive untuk menguatkan strategi branding. Tentu saja strategi ini membutuhkan kreatifitas dan inovasi yang maksimal.
4. Manfaatkan PR Campaign
Apakah Anda pernah membeli produk Pepsodent karena bertujuan untuk menyumbang kotak nasi bagi yang membutuhkan? Atau pernahkah Anda memilih merk air mineral Ades dalam rangka menyumbang untuk daur ulang sampah plastik?
Nah, dua di atas merupakan contoh PR campaign, yaitu kegiatan kampanye yang bertujan untuk menyisipkan nilai-nilai khusus pada produknya. Di sini, kampanye bukan hanya ditujukan untuk menggaet konsumen, namun juga ingin membangun keterikatan yang berarti.
Sehingga sebuah brand tidak hanya diingat sebagai produk yang hampa, namun memiliki tujuan dan motivasi yang sejalan dengan konsumen.
Itulah beberapa contoh strategi branding yang baik, yang bisa Anda coba dan modifikasi sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar